Tradisi Mebante, Menyembelih Kerbau di Malam Akhir Bulan Ramadhan
Penyembelihan Kerbau
Menyembelih kerbau adalah hal yang biasa di tempat penjagalan hewan potong. Di Aceh Singkil ada tradisi menyemebelih kerbau secara besar-besaran yang dilakukan setahun sekali secara bersama-sama di sebuah tempat yang telah disepakati secara tidak tertulis. Tradisi ini disebut Mebante. Mebante sendiri berasal dari kata Bantai.Pada malam ini, masyarakat yang mau memotong kerbau telah menggiring kerbaunya satu hari sebelumnya ke tempat yang telah disepakati. Kerbau-kerbau tersebut akan dipotong dan dijual serentak kepada masyarakat yang berkumpul di tempat tersebut.
Sudah menjadi tradisi masyarakat Aceh Singkil, bahwa pada malam terakhir di bulan ramadhan, masyarakat berbondong-bondong mendatangi lapangan untuk menyaksikan proses pemotongan kerbau. Di lokasi pemotongan, para pemilik kerbau mendirikan lapak tampat memasarkan daging yang telah dipotong.
Lapak sederhana yang dijadikan tempat menjual daging
Harga yang ditawarkan relatif sama, antara penjual satu dengan yang lain. Pada umumnya, kerbau-kerbau ini diperoleh dengan cara dibeli oleh perorangan atau berkelompok yang kemudian kembali di jual dagingnya pada malam mebante tersebut. Daging yang telah dibeli biasanya dimasak keesokan harinya, yaitu tepat akhir bulan ramadhan.
Entah kapan dan siapa yang memulai, yang jelas tradisi ini masih ada sejak zaman kemerdekaan sampai dengan saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar